Rumah Tanpa DP Jadi Marketing Yang Menggoda Anak Milennial

Pemerintah telah meluncurkan segenap kebijakan untuk mendongkrak kebangkitan sektor properti dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemik COVID-19.

Beberapa di antaranya adalah dengan menerapkan down payment (DP) atau uang muka 0 persen dan bebas pajak pertambahan nilai (PPn) 100 persen untuk rumah yang harganya di bawah Rp2 miliar.

Sebagai generasi yang dominan saat ini, millennial secara tak langsung menjadi target dari kebijakan tersebut. Masyarakat, terutama dari millennial didorong pemerintah untuk bisa mendapatkan hunian, baik itu apartemen maupun rumah tapak di tengah masih berlangsungnya pandemik COVID-19 saat ini.

1. Menarik minat millennial
Beberapa millenial mengaku memiliki ketertarikan untuk mendapatkan rumah dengan memanfaatkan kebijakan tersebut. Sebagai informasi, program DP 0 dari pemerintah untuk pembelian rumah berlangsung sejak 1 Maret hingga 31 Desember 2021, sedangkan bebas PPn 100 persen berakhir pada akhir 31 Agustus 2021.

Kartika (26) misalnya, kendati belum mengetahui secara lengkap soal kebijakan tersebut, dia mengaku tertarik memanfaatkannya untuk bisa mendapatkan rumah untuk tinggal bersama suaminya.

"Buat gue sih menarik, kalau cuma sekilas. As long memang terms and condition-nya applicable buat gue ya," ucap Kartika , Minggu (21/3/2021).

Hal sama dilontarkan oleh Fakhri (27), seorang karyawan swasta di Jakarta Selatan yang mengaku terdorong untuk mendapatkan rumah memanfaatkan kebijakan-kebijakan tersebut.

"Program ini, apalagi masa pandemik sangat mendorong gue untuk beli sih sebenarnya, karena kenapa? Kapan lagi bisa beli rumah, misalnya nyicil nantinya atau KPR dengan DP 0 persen, jadi setidaknya gue bisa tinggal di rumah tanpa biaya (DP) apa pun," ungkap dia.

2. Tidak langsung menjadi serious buyer
Ketertarikan membeli rumah di tengah pandemik COVID-19 dengan memanfaatkan program DP 0 persen dan bebas PPn 100 persen juga diutarakan oleh Irvan (27).

Namun, ayah satu anak tersebut memastikan bahwa dirinya tidak langsung menjadi pembeli serius mengingat ada banyak pertimbangan yang dipikirkan.

"Iya membuat saya tertarik, karena rumah buat saya sebagai millennial dan sebagian besar masyarakat lainnya masih menjadi kebutuhan pokok, tapi jika ditanya apakah membuat saya jadi serious buyer? Belum tentu, karena ada banyak pertimbangan seperti besar cicilan dan lama cicilan (tenor KPR)," ungkap Irvan.

Pertimbangan berikutnya yang menjadi perhatian Irvan adalah soal keterjangkauan. Hal tersebut dianggapnya menjadi masalah bagi millennial yang tengah berupaya untuk bisa mendapatkan rumah pertama.

"Dalam pandangan saya, isu yang dihadapi oleh kaum millennial, terutama saya adalah affordabillity. Isu ini yang mungkin menciptakan gap cukup besar antara demand dan supply saat ini," tuturnya.

3. Syarat yang memudahkan
Baik Kartika, Fakhri, dan Irvan sepakat bahwa ketertarikan membeli rumah selama pandemik COVID-19 lewat program DP 0 persen dan bebas PPn 100 harus diimbangi dengan mudahnya syarat dan ketentuan yang berlaku.

Lokasi menjadi syarat utama bagi Kartika ketika mencari rumah. Namun, sayangnya selama pengalamannya berburu rumah, dia masih belum menemukan hunian di dekat ibu kota Jakarta yang menerapkan program DP 0 tersebut.

"Seperti gue cari rumah di Jakarta, tetapi DP 0 persen cuma bisa di Bojonggede (Kabupaten Bogor), ya jadinya nggak menarik buat gue. Kalau DP 0 persen applicable untuk semua rumah, menurut gue sih akan menarik banget ya," terangnya.

Hal sama disampaikan Irvan. Dia mengaku enggan untuk membeli rumah lewat program DP 0 persen jika lokasinya cenderung di daerah yang masih dalam tahap pengembangan.

"Saya nggak akan maksa beli rumah baik cash, KPR DP 0 peren di daerah 'terpencil' dalam definisi saya walaupun misalnya saya punya uang saat ini karena kesehatan dan waktu itu sangat berharga buat saya," imbuh dia.

Sementara itu, Fakhri menilai syarat administrasi yang mudah ketika mengurus ke pengembang dan atau bank menjadi hal menarik lainnya bagi dia untuk bisa memanfaatkan program DP 0 persen tersebut.

"Untuk mau beli sekarang atau nggak, ya kalau memang syaratnya mudah dan administrasinya gampang diurus kenapa nggak?" ucapnya.


Postingan populer dari blog ini

Rumah Dengan Hammock Jadi Tema Populer

Desain Kamar Mandi Bikin Boker Lancar

Pagar Rumah Anti Pencuri Hati